Resensi novel EDNASTORIA
By @sayfullan
Chanel, Prada, Jimmy Choo, Armani, Dior, LV, Hermes!!! oh-so-branded aren’t, it? Ngiler dan melotot pasti
nih mata kalau ngebayangin cewek-cewek bertubuh tinggi dengan kaki jenjang dan sempurna ‘menghidupkan’
karya-karya masterpiece para designer dunia. Sungguh sangat fashionable!!! Dan
saya begitu menikmati tiap detil kata di buku yang ditulis mas De ini. Yapz,
bahkan sampai berhasil membordir pertahanan alam bawah sadar saya untuk memimpikannya. Zupeeerrrr!!!
Buku berkaver kuning ini, membuat saya langsung bernafsu untuk melahapnya
sekaligus. Hanya desahan, oh, ih uh (kayak ngelahirin aja) yang terus keluar
dari mulut saya. 100% melongo! Gimana nggak shocked terapi? EDNASTORIA begitu
tuntas menguliti kehidupan wartawan fashion yang glamourous, keren, dan high class. Si Penulis
begitu lihai, mendeskripsikan tiap topik secara detil info-info seputar fashion
yang begitu abso-fashion-lutely menarik, keren dan pastinya serat manfaat.
Nggak hanya detil diskriptif saja, konflik yang ringan namun nendang, dan
joke-joke ala wartawan fashions di buku pertama ini dengan sukses memanjakan urat tawa saya. Ah, andai bisa
ngobrol langsung sama penulisnya, pasti saya juga bakal ngakak akut mendengar
joke-joke-nya yang menggelitik itu. Dan efeknya, Geli akan menyerang saya tanpa ampun.
Trus, gimana sih ceritanya??? Penasaran??? Lets Gooooo...!!!
Saya nggak bakal terlalu spoiler yah dengan isi cerita. Pastinya
nggak asyik dong kalau sesuatu yang misterius itu harus terbongkar sebelum
waktunya. Apalagi terlalu dini, pasti nggak nikmat banget kan? #apasih.
So, gini ringkasan
ceritanya....
Buku 284 halaman ini mengisahkan tentang empat sekawan sahabat yang
memiliki karakter berbeda namun punya banyak kesamaan. Alif, Didi, Nisa, dan
Raisa, sama-sama wartawan di dunia fashion, sama-sama gilak, dan sama-sama suka
lontong sayur. Nah, si saya, yang ditokohkan oleh Alif memagang kendali plot
dan sudut pandang novel ini.
Alif yang gue banget #eh, adalah fashion editor di majalh file yang so
perfect! (Pikiran saya diawal). Dia keren, berdedikasi, tegas, sahabat yang
baik, solutif, dan juga selalu bisa nge-joke yang bikin lawan bicaranya menjadi
bisa mesem-mesem nggak jelas. (Ini dari pandangan saya, lho!!!). Tapi, setelah
seseorang crew baru di redaksi majalahnya, si EDNA yang cantik, manja, oh-so-fashionable and miss. Prada itu menantangnya untuk menjalin affair
rahasia-hubungan diam-diam yang jika ada orang kantor tahu, maka selesailah
sudah jalinan affair itu, Alif pun merasa dipecut. Dia begitu tertantang, dan tak
bisa menolak ajakan EDNA. (Alif jadi nggak perfect deh)
Affair pun berjalan dengan lancar. Meski Alif harus mati-matian menutupi
affair menggiurkan itu dari seisi kantor dan terutama dari ketiga sahabatnya.
Gimana dia nggak mati-matian untuk menutupi hubungan itu? Ketiga sahabat
pecinta lontong sayurnya Alif begitu lihai mencium gossip, affair, dan punya
radar investigatif yang selalu on. Yeah, sama-sama wartawa sih! tapi inilah menariknya :)
Banyak misteri! Kalimat itu yang sepertinya pas saya berikan kepada
buku ini. Meski mengusung konflik yang sederhana, namun tetap membuat saya
penasaran dan ingin segera menuntaskannya. Dan puzzle-puzzle yang dihadirkan penulis, akhirnya Mas De buka
di halaman-halaman akhir buku ini. Puzzle tentang masa lalu Alif, tentang
penggemar fanatik Alif yang masih belum diketahui jenis kelaminnya, tentang model
AJUS yang lari ketakutan saat casting, hingga
kasus penggantian sepatu prada yang lecet oleh EDNA. Semua terbungkus apik dan
rapi untuk dituangkan penulis di akhir-akhir buku ini.
Namun, menurut saya, keputusan
penulis dalam menentukan takdir untuk EDNA terkesan terburu-buru dan mendadak.
Jika tidak ada buku ke dua, mungkin saya akan sangat kecewa dengan kepergian
EDNA yang terlalu cepat itu. Dan apa mungkin ini juga salah satu trik, Mas De
untuk membuat pembaca ingin kembali membeli buku kedua tetralogi ini? Yeah, who
knows???
Pokoknya, nggak nyesel deh baca cetakan ke dua dari buku yang awalnya
berjudul Lontong sayur dalam lembaran fashion ini. Ngakak, tercengang, bengong,
‘kok bisa’, ‘oh ternyata’, 'bisa-bisanya sih' dan kata-kata lain yang mewakili kata takjub terlontar
dari bibir saya. Tapi sebel juga sih ya, coz bikin mupeng!!! Yeah, apalagi? Buat orang biasa seperti saya,
buku inilah cara saya memanjakan imajinasi dengan berwisata sebentar dalam dunia
fashion yang terlihat begitu mewah.. :p
Good Book, mas De !!!
Judul Buku : EDNASTORIA (Lontong Sayur Dalam
Lembaran Fashion)
Penulis : Syahmedi Dean
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal Halaman : 284 Halaman
Cetakan : Cetakan kedua, Juli 2013
@sayfullan