Senin, 25 Maret 2013

Derita gue!



Niko
Gersang. Nah, itu yang sekarang menimpa kehidupan cinta gue. Bosan dengan segudang cewek cantik berbadan tinggi, ramping, dan berambut lurus sebahu. Kayak gak ada tipe cewek lain aja di dunia ini. Gue bener-bener sudah kayak muntah kalau pacar ke empat puluh tiga gue nanti juga cewek tipe itu-itu saja.
            Duuug! “Aw!! Woiii kalo passing yang bener dong! Kena kepala nih!” kata gue geram merasakan sakit hingga ke tengkorak paling dalam.
“Lo tuh, maen basket malah ngelamun! Baru jomblo satu jam saja galaunya dah tingkat kabupaten!”  kata si Kribo temen karib gue.
“Lo sengaja kan? Busyet dah! Bisa anemia nih gue!”
“Amnesia dodol! Ganteng-ganteng IQ lo jongkok ye!”
“Dari pade muka lo yang jongkok? Gue quit ah basketnya, ngantin aja yok!” ajak gue kepada si Kribo yang sedang caper tunjuk kebolehan tribble di depan cewek-cewek.
“Wah..gak seneng ya, lihat temen dilihatin banyak cewek!” kata si Kribo sok kegantengan. “Bagi-bagi fans dong! Jangan serakah!” katanya masih mainin bola basket di tangannya.
“Mereka tuh gak liatin lo. tapi gue. Denger G.U.E! ngarti!” protes gue sedikit teriak agar si kribo item itu bangun dari khayalannya. “Bodo ah! Kalo gak mau gue tinggal! Go to kantin dulu ya! Bye kribooooo!!” kata gue sambil lari keluar dari lapangan basket outdoor itu. Tak peduli ratusan mata cewek-cewek yang melongo melihat aura ketampanan gue.
“Woi!! Tunggu gue Nik!!” sayup-sayup gue denger suara si kribo yang sepertinya ikuti gue ke kantin.

Aropy
Oh my God, my Lord, my everything. Sudah hampir lima tahun tiga seperempat bulan aku menjomblo. Parah banget hidupku ini, mungkin jika diukur kadar karat dalam hatiku pasti sudah mengkarat parah, karena terlalu lama tak dihinggapi asmara. Kuakui, memang aku tak secantik cewek-cewek lain. Tapi, harusnya cowok-cowok juga kudu melek, buka mata. Kalo gak cuma fisik yahud yang jadi patokan buat cari pacar, tapi kecantikan hati juga kudu dipertimbangkan. Percuma punya pacar cantik, eh ternyata dia gak setia,  malah jago selingkuh lagi. Disaster khan? 
Paling aman buat dijadiin pacar, ya pilih aku! SEXY? Pasti! Lihat aja kakiku yang segede tongkat kasti, bodyku juga montok ala Tina Toon versi bayi, pokonya gak ada yang nandingi deh. CANTIK? Relatif! Yang pasti inner beuty-ku over 100% lah, apa lagi di tambah jidat seluas lapangan bola basket ini, makin aku terlihat perfect aja! SETIA? Nah ini yang paling membedaakan diriku dengan cewek lain. Aku bahkan sempat berjanji pada diri sendiri akan menjadi cewek tersetia se-jagad raya, dunia akhirat. Pokoknya gak akan pernah menyesal punya pacar kayak aku. Tapi, kok ya gak pernah ada cowok yang ngelirik. Memang lelaki zaman sekarang sudah pada tuna netra.
Bruuk!! “Ouuuh!” Lolonganku melambung sok seksi. Tubuhku sempoyongan tertabrak cowok tegap berbaju basket itu. Bisa ditabrak Niko, cowok terkece seantero sekolah, rasanya emang mak cetarrr banget. Apalagi bau keteknya yang wangi banget membuatku langsung mabuk. Tubuhnya yang atletis dengan singlet baju basket sukses buat aku sesak nafas. Tapi, tiba-tiba aku merasa mual, melihat monster item berambut kribo di sebelahnya itu marah-marah.
“Heh kalo jalan tuh jangan ngelamun! Dasar manusia planet Lo!”
“Sudah-sudah ah Bro! Gue juga salah kok!” kata Niko kepada monster kribo itu dengan bijaksana, mendengar pembelaannya aku semakin meleleh, lumer, di TKP. “Gue Niko, kamu?” tanyanya kemudian dengan lengan berotot menjulur minta kenalan. What? Ini beneran, pekik hatiku. Niko, mau kenalan sama cewek unik and limit edition kayak aku? Tanda-tanda kiamat ini! “Aku, Aropy.” Kataku dengan senyum yang super duper manis sambil menyambut uluran tangan Niko dengan antusias.
“Aropy? Aneh banget nama lo!” celetuk tiba-tiba monster kribo itu. Tapi, aku tetap cengengesan tak mempedulikan ocehannya, tetap fokus memandang wajah Niko. “Sorry, salamannya udah ya.” Kata Niko meringis dengan sedikit mengendurkan genggaman tangannya. Tapi aku masih belum sadar, mencoba menggenggam tangan halus itu lebih erat, sampai terlihat wajah Niko nyengir kesakitan. “Oh sorry!” kataku setelah tersadar dari delusi akut yang melanda jiwa.
“Karena gue dah nabrak lo, mau gak gue traktir? Temenin makan dong!” Kata Niko dengan nada semi memohon, membuatku melambung hingga ke planet pluto, planet terjauh. Dengan anggukan penuh nafsu aku mengiyakan ajakannya, tak peduli dengan monster kribo yang protes berat kepada Niko. “Oh...Lucky day!” kata batinku sambil cekikikan sendiri.

Niko
Kayaknya Tuhan telah mendengar doa gue. Cewek yang antik, unik, nyeleneh and no mainstream ada di depan mata gue. Jidat jenong, dikombinasi rambut poni ala kartun Dora membuat cewek ini langka dan perlu dipelihara. Biar gak punah! Apalagi, kakinya yang aduhai besar banget membuat pas dan cocok juga buat cewek merangkap bodyguard gue. Membayangkan Aropy, gue senyum-senyum sendiri. Apalagi membayangkan pacaran dengannya, membuat gue merasa semangat untuk bercinta lagi. Setelah melakukan pemikiran yang matang akhirnya gue nekat buat nembak Aropy. Dengan harapan hidup gue bakal gak membosankan dan semakin berwarna.
“Aropy, jujur buat gue tuh lo mahluk teraneh sedunia. Bahkan mungkin di akhirat juga.” Kata gue sambil menatapnya lembut, “Tapi, gak tahu kenapa hati gue memilih lo.”
Mendengar rayuan gue, si kribo malah tersedak sampai-sampai keluar bakso yang dikunyahnya. Begitu juga dengan Aropy malah muntah-muntah gak jelas. Melihat respon Aropy yang absurd itu gue langsung mendekatinya dengan tisu di tangan.
“Jadi kamu nembak aku nih ceritanya?” kata Aropy sambil membersihkan mulutnya yang dipenuhi bekas kunyahan bakso. “jorok banget cewek ini!” batin gue ngeri. Sempat rada bimbang buat nembak saat melihat kebiasaan buruknya itu, tapi lagi-lagi bayangan petualangan cinta yang asyik membuat gue keukeh nekat menjadikannya pacar.
“Iya Aropy! gue pengen lo jadi pacar gue!” kata gue sok meyakinkan.
Gue sungguh tak percaya melihat reaksi Aropy yang tak terdeteksi sebelumnya. Cewek ceria itu tiba-tiba teriak-teriak seperti tarzan di hutan, membuat semua orang di kantin memperhatikan kami. Dia terus woro-woro kalo dia sekarang adalah pacar gue. Dan siapa yang berani ganggu atau merebut gue bakal berhadapan langsung dengannya! Sontak semua murid di kantin berbondong-bondong ke arah meja kami, memberikan kata selamat atas jadian singkat siang itu. Pegelnya tangan gue nyalamin berjubel orang-orang yang heboh ngucapin selamat atas lembaran baru cinta gue dan gadis aneh bernama Aropy.

Aropy
Akhirnya Tuhan mendengar curhatanku selama ini. Dia telah mengirimkan seorang pangeran yang MasyaAllah tampannya. Niko, aku berjanji akan menjadi pacar sempurna kamu! Aku juga akan selalu membuatmu ceria sepanjang masa. Dan yang terpenting, aku tak akan pernah melepaskanmu, dengan alasan apapun. Dalih apapun. Setiaku akan berlaku seumur hidup, tak ada kata expired, apalagi mantan. Pokoknya kesetiaanku ini akan terus berlaku, cuma sang maut yang sanggup mencabut. 
Jujur, sebenarnnya aku sangat sakit saat tahu kalu dia hanya mempermainkan aku. Tapi, aku harus bersabar, karena aku yakin dapat mengubah tabiat buruknya itu. Beribu aksi dengan jurus-jurus andalannya terus dilancarkan. Tapi, tidak  ngefek sedikitpun buatku. Meski dia menggunakan segala cara untuk membuatku terluka, mulai dengan mendekati Nora, merayu Sela, menembak Lia, atau nonton bareng Friska! Semua sia-sia. Gak ngaruh. Karena frustasi dan putus asa, akhirnya kata putus keluar juga dari bibir indah itu. Sontak aku teriak “No! Sampai mati pun aku takkan mau diputusin”. Mendengar kata-kataku, dia tambah stress. Melihatnya menderita karena tingkahku, aku malah semakin bahagia. 
Kemudian jurus menghindar, ia lancarkan. Tak pernah kelihatan di kantin, lapangan basket, atau perpus. Dia juga men-stop sms, bbm, mention, dan whatsappku. Melihat aksinya, aku juga tak langsung kehabisan akal. Tanpa putus asa aku terus mengiriminya sms, bbm, mention twitter di hpnya. Mungkin sudah beratus, beribu, bahkan hampir berjuta smsku, mentionku, bbmku, memenuhi hpnya. Membuat mau tak mau dia angkat tangan dan kembali padaku. Kukatakan padanya, “Aku tuh cewek satia, Beb!”

Niko
Gue nyerah! Angkat tangan! Sterss menghadapi mahluk planet yang sialnya sekarang jadi pacar gue. Nyesel berat gak dengerin nasehat Kribo untuk tidak bermain api sama Aropy. Kata putus sudah berkali-kali gue ucapin tetap saja gagal. Gue coba sakiti hatinya berkali-kali dengan merayu banyak cewek di depannya, eh malah dia juga asyik ikut ngobrol bareng menjadi orang ketiga. Pernah aku menghindar dengan tidak sms, bbm, atau chat dia, eh berjubel-jubel pesan dari dia memenuhi inbox, timeline, dan semua social media di Hp gue. Parah, dia juga bilang kalo setianya bakal samapi mati. Masak gue harus bunuh diri dulu buat lepas dari kesetiaan mahluk aneh itu. “Oh God Help Me!!!” teriak gue keras-keras karena frustasi.

1 komentar: