Begitu banyak
“style” dan aroma lelaki yang sudah
meniduriku. Aku tidak pernah mengeluh, apalagi protes. Aku hanya pasrah dan “legowo”. Yeah, untuk bertahan hidup.
###
Hidup
menurutku hanya ruang kosong yang perlu diisi, dan tergantung orang yang punya
hidup, mau mengisi hidupnya dengan apa. Kebaikan? Kejahatan?
Yeah, asal
tetep ingat saja, kalau semua pasti ada
konsekuensinya!!
Cukup
menguras energi mengerjakan semua kewajibanku. Aku bilang kewajiban
karena memang aku telah dibayar. Bayangkan, begitu banyak para lelaki rela
antre dan mengeluarkan kocek yang lumayan, cuma untuk satu tujuan, KEPUASAN. Dan
itulah tugasku, harus membantu mereka untuk mencapainya. Apakah aku perlu
mengasihani diri??
Justru aku yang
kasihan pada semua klienku itu. Hahahaha....
Tidak jarang
aku juga mendapat perlakuan yang di batas perlakuan normal, seperti pukulan
untuk menambah hasrat bercinta, ataupun permainan-permainan yang aku anggap
tolol dan menjijikan. Tetapi aku tidak protes.
Aku sudah
dibeli!!
Mungkin
kalian berpikir aku tidak merasakan kenikmatan bersama klien, tidak seratus
persen benar. Karena memang kadang aku sangat menikmati sensasi ini, tetapi
juga kadang sangat jijik dengan sentuhan lelaki-lelaki jalang ini. Absurd!! Dan
aku tidak sanggup mendiskripsikan hal ini. Yeah, karena semua ini hanya untuk
dirasa, bukan untuk dipikirkan dan ditarik kesimpulan.
###
Mungkin
kalian tak akan percaya, jika aku telah menjadi “most wanted” di sini. Bukan semata-mata karena servisku yang memuaskan ,
tetapi banyak lelaki tertarik dengan pemikiran dan tulisan-tulisanku.
O ya, hobbiku adalah menulis. So, semua data tentang analisis klienku tertata rapi di
perpustakaan pribadiku. Aku juga suka meneliti tentang pengaruh psikologi
terhadap kemampuan bercinta lelaki, dan semua telah teruji. Dengan diriku
sendiri sebagai sample percobaan. Dan inilah yang membedakanku dengan wanita
malam lainnya.
Seperti Dia,
aku tidak akan menyebutkan namanya, sebab dia begitu intim dan menginspirasiku.
Lelaki yang memesona dengan tubuh yang sangat “unproprotional” itu, bagiku adalah lelaki terseksi yang pernah
kukenal. Masih jelas di benakku percakapan pertamaku.
“Aku tidak melihatmu seperti yang lain?!”
tanyanya melihatku dengan sangat teliti.
“Aku wanita berkelas disini!” sambil membuka sedikit lengan gaunku di antara
dadaku.
“Menurutmu
kamu seksi ha? Main buka-buka!!”
“Cerdas!” jawabku
saambil menatap tajam matanya, “Cerdas salah satu unsur seksi juga kok!”
“Berapa yang kamu minta?”
“Ups, kita sedang berbisnis?”
“Menurutmu?” tanyanya sedikit emosi.
“Lihat jam yang ada di dinding itu, kita sudah
menghabiskan 20 menit untuk ngobrol.”
“Lalu?”
“Satu jam aku bisa mendapatkan 18 juta, jadi 1
menitku berharga 300 ribu. Sayang, kau sudah menghabiskan jatahmu enam juta.”
“ Aku membayarmu untuk ngobrol, Angel!”
Sungguh
lelaki aneh. Dia tidak menyentuhku sama sekali malam itu. Dia
menghambur-hamburkan uangnya hanya untuk mengobrol denganku.
“Salah satu
tipe klient yang menguntungkan dan penuh prospek.”
Tunggu, tapi,
kenapa aku selalu melihat kesedihan di matanya??
###
Tarifku
memang terlalu mahal, jadi klient kelas kakap dan maaf non berpendidikan tidak
akan sanggup menggotongku di ranjang empuk hotel. Aku dan klientku selalu
mengawali acara panas dini hari dengan diskusi, banyak topik yang tidak
terencana sebelumnya menjadi seru. Dan lagi-lagi sistem timer berjalan.
Mungkin aku
telah mengkhianati dunia kami ini. Terserah dan masa bodoh!! Prinsipku dan
prinsip kebanyakan wanita malam di sini tidak harus disamakan, kami sudah cukup
dewasa untuk menanggung setiap konsekuensi dari pilihan kami.Lagi-lagi lelaki aneh itu datang, di malam lainnya.
“Pasti hanya
ingin sekedar untuk berbincang dengan ku, batinku melihat dia menuju kamarku.”
”Aku kangen kamu Angel!”
“Perkataanmu tidak berbobot!”
“Aku tahu, kamu sedang berbohong!” bantahnya.
“Setidaknya, aku tidak menjadi pecundang
seperti kamu!”
“Hahahahahaha, mau melayaniku malam ini?”
“Untuk apa?”
“ Bermain-bermainlah denganku!” katanya
memohon seperti balita minta ASI.
Jujur, malam itu adalah malam yang kutunggu.
Dapat merasakan tubuh lelaki aneh, lelaki yang berbeda. Walaupun jauh dari
sempurna, tetapi aku begitu bernafsu malam itu. Saat aku mulai menikmati
sentuhannya, tiba-tiba dia menangis terisak.
“Aku tak sanggup!”
“Kenapa? Kamu belum siap?!” tanyaku lembut.
“Aku terlalu kerdil di hadapanmu, aku tak
sanggup, Angel!! Apa kamu tahu, aku selalu mendengar cacian Istriku setelah
kami bercinta?? Bahkan, aku telah melihat dia dengan lelaki lain di kamar kami.
Aku lemah!!”
“ Dan aku bukan Istrimu itu!! Aku sudah lama
menunggu kedatanganmu malam ini!! Tolong jangan kecewakan aku!!!”
“Tapi, aku takut mengecewakanmu!”
“Tidak ada kata kecewa, aku bidadarimu malam
ini! Miliki aku!”
###
Itulah kisahku
delapan tahun yang lalu ketika aku berjumpa dengan suamiku. Kini, kami sangat
bahagia. Akhirnya dia mendapat kepercayaan dirinya kembali untuk menjalin suatu
hubungan atas trauma yang telah dideritanya. Aku memang wanita penghibur,
tetapi tidak untuk menjual tubuhku.
Biografi Penulis :
Aku Angel, wanita penghibur yang terkenal
karena kecerdasanku. Aku Mahasiswa Jurusan kedokteran semester akhir dan
tidak malu dengan profesiku. Aku tidak melayani urusan bercinta dengan
sembarang orang, tentunya dengan satu atau berbagai alasan.
Aku hanya ingin bertugas seperti
psikiater yang menghilangkan penat para lelaki kurang perhatian. Bukankah,
terkadang tidak semua terapi menggunakan sex? Menjadi teman yang setia dan siap
menampung curhat para klient dan memberi perhatian tulus serta ide-ide kreatif
dalam menjalin sebuah koneksi membuat aku percaya diri.
Kini, aku sudah menghentikan profesi itu,
dan menjadi Dokter spesialis penyakit dalam. Aku belum puas sampai di situ.
Keinginanku untuk mengasah kemampuanku berkomunikasi dan berelasi memotivasiku
untuk mengambil kuliah lagi di Fakultas Fisip Jurusan komunikasi massa, dan
mengambil spesialisasi PR di Universitas Swasta Ibu Kota.
Yang terpenting buatku kini adalah menjadi
Ibu rumah tangga dengan tiga anak yang
sangat membanggakan. Aku juga masih ikut aktif di bidang sosial seperti waktu
kuliah dulu.
Dan inilah aku! Angel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar