Minggu, 07 Juli 2013

Angel




Begitu banyak “style” dan aroma lelaki yang sudah meniduriku. Aku tidak pernah mengeluh, apalagi protes. Aku hanya pasrah dan “legowo”. Yeah, untuk bertahan hidup.
###
Hidup menurutku hanya ruang kosong yang perlu diisi, dan tergantung orang yang punya hidup, mau mengisi hidupnya dengan apa. Kebaikan? Kejahatan?
Yeah, asal tetep ingat  saja, kalau semua pasti ada konsekuensinya!!
Cukup menguras energi  mengerjakan semua kewajibanku. Aku bilang kewajiban karena memang aku telah dibayar. Bayangkan, begitu banyak para lelaki rela antre dan mengeluarkan kocek yang lumayan, cuma untuk satu tujuan, KEPUASAN. Dan itulah tugasku, harus membantu mereka untuk mencapainya. Apakah aku perlu mengasihani diri??
Justru aku yang kasihan pada semua klienku itu. Hahahaha....
Tidak jarang aku juga mendapat perlakuan yang di batas perlakuan normal, seperti pukulan untuk menambah hasrat bercinta, ataupun permainan-permainan yang aku anggap tolol dan menjijikan. Tetapi aku tidak protes.
Aku sudah dibeli!!
Mungkin kalian berpikir aku tidak merasakan kenikmatan bersama klien, tidak seratus persen benar. Karena memang kadang aku sangat menikmati sensasi ini, tetapi juga kadang sangat jijik dengan sentuhan lelaki-lelaki jalang ini. Absurd!! Dan aku tidak sanggup mendiskripsikan hal ini. Yeah, karena semua ini hanya untuk dirasa, bukan untuk dipikirkan dan ditarik kesimpulan.
###
Mungkin kalian tak akan percaya, jika aku telah menjadi “most wanted” di sini. Bukan semata-mata karena servisku yang memuaskan , tetapi banyak lelaki tertarik dengan pemikiran dan tulisan-tulisanku.
O ya, hobbiku adalah menulis. So, semua data tentang analisis klienku tertata rapi di perpustakaan pribadiku. Aku juga suka meneliti tentang pengaruh psikologi terhadap kemampuan bercinta lelaki, dan semua telah teruji. Dengan diriku sendiri sebagai sample percobaan. Dan inilah yang membedakanku dengan wanita malam lainnya.
Seperti Dia, aku tidak akan menyebutkan namanya, sebab dia begitu intim dan menginspirasiku. Lelaki yang memesona dengan tubuh yang sangat “unproprotional” itu, bagiku adalah lelaki terseksi yang pernah kukenal. Masih jelas di benakku percakapan pertamaku.
 “Aku tidak melihatmu seperti yang lain?!” tanyanya melihatku dengan sangat teliti.
“Aku wanita berkelas disini!” sambil membuka sedikit lengan gaunku di antara dadaku.
“Menurutmu kamu seksi ha? Main buka-buka!!”
“Cerdas!” jawabku saambil menatap tajam matanya, “Cerdas salah satu unsur seksi juga kok!”
 “Berapa yang kamu minta?”
 “Ups, kita sedang berbisnis?”
 “Menurutmu?” tanyanya sedikit emosi.
 “Lihat jam yang ada di dinding itu, kita sudah menghabiskan 20 menit untuk ngobrol.”
“Lalu?”
 “Satu jam aku bisa mendapatkan 18 juta, jadi 1 menitku berharga 300 ribu. Sayang, kau sudah menghabiskan jatahmu enam juta.”
 “ Aku membayarmu untuk ngobrol, Angel!”
Sungguh lelaki aneh. Dia tidak menyentuhku sama sekali malam itu. Dia menghambur-hamburkan uangnya hanya untuk mengobrol denganku.
“Salah satu tipe klient yang menguntungkan dan penuh prospek.”
Tunggu, tapi, kenapa aku selalu melihat kesedihan di matanya??
###
Tarifku memang terlalu mahal, jadi klient kelas kakap dan maaf non berpendidikan tidak akan sanggup menggotongku di ranjang empuk hotel. Aku dan klientku selalu mengawali acara panas dini hari dengan diskusi, banyak topik yang tidak terencana sebelumnya menjadi seru. Dan lagi-lagi sistem timer berjalan.
Mungkin aku telah mengkhianati dunia kami ini. Terserah dan masa bodoh!! Prinsipku dan prinsip kebanyakan wanita malam di sini tidak harus disamakan, kami sudah cukup dewasa untuk menanggung setiap konsekuensi dari pilihan kami.Lagi-lagi lelaki aneh itu datang, di malam lainnya.
“Pasti hanya ingin sekedar untuk berbincang dengan ku, batinku melihat dia menuju kamarku.”
 ”Aku kangen kamu Angel!”
 “Perkataanmu tidak berbobot!”
 “Aku tahu, kamu sedang berbohong!” bantahnya.
 “Setidaknya, aku tidak menjadi pecundang seperti kamu!”
 “Hahahahahaha, mau melayaniku malam ini?”
 “Untuk apa?”
 “ Bermain-bermainlah denganku!” katanya memohon seperti balita minta ASI.
 Jujur, malam itu adalah malam yang kutunggu. Dapat merasakan tubuh lelaki aneh, lelaki yang berbeda. Walaupun jauh dari sempurna, tetapi aku begitu bernafsu malam itu. Saat aku mulai menikmati sentuhannya, tiba-tiba dia menangis terisak.
 “Aku tak sanggup!”
 “Kenapa? Kamu belum siap?!” tanyaku lembut.
 “Aku terlalu kerdil di hadapanmu, aku tak sanggup, Angel!! Apa kamu tahu, aku selalu mendengar cacian Istriku setelah kami bercinta?? Bahkan, aku telah melihat dia dengan lelaki lain di kamar kami. Aku lemah!!”
 “ Dan aku bukan Istrimu itu!! Aku sudah lama menunggu kedatanganmu malam ini!! Tolong jangan kecewakan aku!!!”
 “Tapi, aku takut mengecewakanmu!”
 “Tidak ada kata kecewa, aku bidadarimu malam ini! Miliki aku!”
###
Itulah kisahku delapan tahun yang lalu ketika aku berjumpa dengan suamiku. Kini, kami sangat bahagia. Akhirnya dia mendapat kepercayaan dirinya kembali untuk menjalin suatu hubungan atas trauma yang telah dideritanya. Aku memang wanita penghibur, tetapi tidak untuk menjual tubuhku.

Biografi Penulis :
Aku Angel, wanita penghibur yang terkenal karena kecerdasanku.  Aku Mahasiswa Jurusan kedokteran semester akhir dan tidak malu dengan profesiku. Aku tidak melayani urusan bercinta dengan sembarang orang, tentunya dengan satu atau berbagai alasan.
Aku hanya ingin bertugas  seperti psikiater yang menghilangkan penat para lelaki kurang perhatian. Bukankah, terkadang tidak semua terapi menggunakan sex? Menjadi teman yang setia dan siap menampung curhat para klient dan memberi perhatian tulus serta ide-ide kreatif dalam menjalin sebuah koneksi membuat aku percaya diri.
Kini, aku sudah menghentikan profesi itu, dan menjadi Dokter spesialis penyakit dalam. Aku belum puas sampai di situ. Keinginanku untuk mengasah kemampuanku berkomunikasi dan berelasi memotivasiku untuk mengambil kuliah lagi di Fakultas Fisip Jurusan komunikasi massa, dan mengambil spesialisasi PR di Universitas Swasta Ibu Kota.
Yang terpenting buatku kini adalah menjadi Ibu rumah tangga dengan  tiga anak yang sangat membanggakan. Aku juga masih ikut aktif di bidang sosial seperti waktu kuliah dulu.
Dan inilah aku! Angel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar